Laman

Sunday 15 September 2013

BOM NUKLIR SUDAH DIMILIKI SEJAK JAMAN WAYANG

Dalam Kisah Prabu Karna

Dalam kisah Prabu Karna disebutkan bahwa Prabu Karna anak pertama dari Kunti hasil kekawinan dari Cahaya Sang Surya,. Prabu Karna Ayahnya yang bernama Dewa Surya / Matahari yang lahir dari Telinga Ibunya Kunti dan juga Ibunya bagi Pendawa. Prabu Karna dengan tidak sengaja memiliki Senjata Konta Wijaya Danu / Kunta Wijaya Danu yang didapat dari  Dewa Bayu yang diperintahkan Betara Guru, yang seharusnya buat Arjuna.

Usut punya usut, kisah Dewa Bayu terjadi salah memberikan senjata Konta dikarnakan, disaat bersamaan Arjuna dan Karna bertapa meminta ke para Dewa agar diberikan senjata yang dahsyat untuk perang Bratayuda kelak. Karena Prabu Karna yang sangat mirip dengan  Arjuna. Sampai-sampai Dewa Bayu yang diperintahkan Betara Guru memberikan senjat konta, sulit untuk membedakannya, jadi yang seharusnya diberikan kepada Arjuna malah diberikan Prabu Karna.


Prabu Karna dan Senjata Konta Wijaya Danu 


Padahal seharusnya Arjunlah yang pantas mendapatkan Senjata Konta Wijaya Danu itu.. Tapi mungkin udah takdir / sekenario para Dewa untuk membuat perang Brata Yuda nanti.


Bom Nuklir dengan bentuk Teknolgi saat ini

Kenapa Bom Nuklir disamakan dengan Senjata Konta Wijaya Danu, karena kalo dipersamakan dengan daya ledaknya hampir sama bahkan Senjata Konta Wijaya Danu itu lebih unggul walaupun Teknologi jaman Wayang daya ledakannya lebih dahsyat dari bom nuklir / atom / hidrogen saat ini dan juga sesuai target.

Kita lihat sekarang Bom Nuklir berbentuk seperti Kapsul dengan teknologi saat ini. dan Bom Nuklir dijaman Wayang di gambarkan sebuah Panah. Konon kalo senjata itu bisa menghancurkan dunia. kalo gak dihalang  oleh Kesatria yang bernama Gatotkaca walo akhirnya Gatotkaca hancur lebur oleh senjata itu, yang disisakan cuman baju kebanggaannya yang jatuh di pangkuan Ibunya Arimbi.

Mungkin ini sekedar persamaan. tetapi setidaknya kita tau bahwa sejarah manusia terus berulang-ulang walau dengan aplikasi dan bentuknya berbeda intinya mungkin sama.


No comments:

Post a Comment