Laman

Thursday 26 September 2013

PONDASI DASAR MEMPELAJARI ILMU JAWA

Ilmu gaib adalah sebuah pelajaran spiritual tentang penjelajahan untuk menyingkap misteri alam gaib yang biasanya dipelajari oleh orang-orang yang ingin menguasainya dengan cara-cara tertentu yang dalam masyarakat Jawa disebut lelaku.

Dari hasil pengalaman saya setelah lama menelusuri berbagai berbagai macam metode lelaku dari beberapa paranormal asli Jawa, akhirnya saya bisa menyimpulkan dasar-dasar utama mereka dalam mempelajari ilmu gaib jawa atau disebut ngelmu ghoib kejawen.

Friday 20 September 2013

AJARAN LELUHUR YANG SELALU DIKAMBING HITAMKAN

“Permata” Asli Bumi Nusantara yang Selalu Dicurigai 
Dan Dikambinghitamkan


Kearifan Lokal yang Selalu Dicurigai

Ajaran kejawen, dalam perkembangan sejarahnya mengalami pasang surut. Hal itu tidak lepas dari adanya benturan-benturan dengan teologi dan budaya asing (Belanda, Arab, Cina, India, Jepang, AS). Yang paling keras adalah benturan dengan teologi asing, karena kehadiran kepercayaan baru disertai dengan upaya-upaya membangun kesan bahwa budaya Jawa itu hina, memalukan, rendah martabatnya, bahkan kepercayaan lokal disebut sebagai kekafiran, sehingga harus ditinggalkan sekalipun oleh tuannya sendiri, dan harus diganti dengan “kepercayaan baru” yang dianggap paling mulia segalanya. Dengan naifnya kepercayaan baru merekrut pengikut dengan jaminan kepastian masuk syurga. Gerakan tersebut sangat efektif karena dilakukan secara sistematis mendapat dukungan dari kekuatan politik asing yang tengah bertarung di negeri ini.

Thursday 19 September 2013

SUNAN KALI JAGA DATANG BERTAMU KE ISTANA SUNAN GUNUNG JATI

Dikisahkan bahwa Sunan Kalijaga (SK) datang berkunjung ke Istana Sunan Gunung Jati untuk membicarakan kepentingan masalah hal yang amat penting sampai-sampai Sunan Kalijaga lupa segalanya bahkan untuk sekedar mengucapkan salam dipintu gerbang Istana Keraton saja, Sunan Kalijaga lupa mengucapkan salam.

Usut punya usut Pintu Istana Keraton memberikan teguran yang membuat terkejut Sunan Kalijaga yang mendengar ucapan dari sebuah pintu gerbang "Alangkah baiknya kau memberikan Salam terlebih dahulu Karena Gusti Sinuhun (SGJ) sedang tidak ada di Istana" begitu terkejutnya SK karena dia lupa mengucapkan salam pada saat pintu Istana Keraton SGJ.

Wednesday 18 September 2013

ASAL USUL BUKIT GUNUNG JATI DAN GUNUNG SEMBUNG

Kisah ini diambil dari kisah Pangeran Sutajaya Mas Kuncung (PSMK)
Dalam kisah ini diceritakan bahwa asal usul bukit Gunung Jati dan Bukit Gunung Sembung yang saat ini berada di Keraton Sunan Gunung Jati Berasal dari Daerah Selatan Kota Cirebon Timur yang sekarang dinamakan bukit Penenteng yg berdekatan denga bukit yang sering kita kenal Ajimut daerah Cigobang Kec. Waled.

KEMATIAN PANGERAN LOSARI

Kematian Pangeran Losari
Dikisahkan bahwa Pangeran Losari yang tinggal disebelah Timur Kota Cirebon yang sekarang ini jadi perbatasam antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Konon kematiannya dipenggal karena ucapannya sendiri atas laporan yang tidak benar terjadi saat melihat bahwa disebelah Timur Kota Cirebon, ada sebuah keraton yang dinamakan keraton Gebang yang begitu megah yang diperintahkan oleh Pangeran Sutajaya Pegebangan.

Tuesday 17 September 2013

DEWA RUCI GAMBARAN KAULA DAN GUSTI


Dewa Ruci yang merupakan cerita asli wayang Jawa memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan harmonis antara Kawula dan Gusti, yang diperagakan oleh Bima atau Aria Werkudara dan Dewa Ruci.Dalam bentuk kakawin (tembang) oleh Pujangga Surakarta,Yosodipuro berjudul:”Serat Dewaruci Kidung” yang disampaikan dalam bentuk macapat, berbahasa halus dan sesuai rumus-rumus tembang, dengan bahasa Kawi, Sanskerta dan Jawa Kuna.

Monday 16 September 2013

ORANG PERTAMA YANG KE BULAN MENURUT CERITA SEJARAH

Dalan sejarah diceritakan bahwa ada sosok seseorang yg bernama Syeh Bagindang Ali yang sangat sakti mandraguna yang sedang menempuh perjalanan spititual.

Setelah perjalan demi perjalanan demi tercapai tujuannya tiba-tiba terdengar suara tangisan anak kecil yang sedang terkelungkup sedih.
Seketika Syeh Bagindang Ali mendekat untuk bertanya kepada anak kecil yg sedang menangis.

HILANGNYA ADAT ISTIADAT AJARAN LELUHUR

Kita tahu sebagai manusia yang hidup ditanah Nusantara, begitu banyak sekali mengadakan adat-istiadat yang begitu beragam dan berbeda-beda dalam bentuk penghormatan dengan keyakinan kepercayaannya masing-masing yang pada intinya untuk bukti kita sebagai manusia bersyukur kepada Gusti Yang Maha Kuasa. 

Kita mungkin sebagai ciptaanya menyadari seluruh alam semesta ini tanpa terkecuali hanyalah ciptaannya “ Gusti Yang Maha Kuasa”, dan kita juga harus menyadari bagi orang yang selalu mengagunggkan ciptaanya, Gusti Yang Maha Kuasa  pada hakekatnya memberikan hak kepada mahluknya yang harus di jaga dengan aturan-aturan yang sudah di terapkan dalam kontek untuk keseimbangan kehidupan di alam semesta ini, jangan sampai keluar dari jalur yang mengakibatkan ketidakseimbangan yang ada hanya malapetaka dan bencana yang terus-menerus tiada henti. 


JAMAN SEKARANG

JAMAN TERUS BERULANG KEMBALI KE JAMAN YANG SUDAH TERJADI
Kita seharus menyadari bahwa yang namanya jaman terus berputar kembali kejaman yang sudah terjadi sebelumnya, seperti bumi berputar pada porosnya dan kembali keporosnya secara berulang –ulang sampai hari akhir nanti.

BUMI JAWA DIPILIH OLEH KETURUNAN NABI ADAM

Oleh : Viddy Ad Daery (Team Redaksi PelitaOnline)

Wartawan atau budayawan atau pengembara yang ingin melakukan perjalanan untuk tujuan menulis reportase yang menarik, sebaiknya berkaca kepada Empu Prapanca dan Bujangga Manik. Mereka adalah “wartawan purba” yang mengajari prinsip-prinsip jurnalisme yang hebat, yang mencatat secara teliti hampir semua aspek yang ditemui dalam perjalanannya, sehingga ratusan tahun kemudian—di zaman kini—kita dapat dengan jelas merasakan dan memahami apa yang terjadi di zaman dulu, zaman yang dikisahkan oleh dua “jurnalis pioner” itu.

Sunday 15 September 2013

KEMATIAN SYEH SITI JENAR ATAU SYEH LEMAH ABANG

Kematian Siti Jenar Atau Syeh Lemah Abang Sering dikait-kaitkan dengan sosok Sunan Kali Jaga. yang sebenarnya Siti Jenar tidak bisa dikalahkan oleh para Wali sekalipun, terkecuali Sunan Gunung Jati. Sebab Siti Jenar adalah duplikatnya Sunan Gunung Jati.

Usut punya usut, Sebab Ilmu Kesaktian Siti Jenar sama persis dengan ilmu yang dipunyai oleh Sunan Gunung Jati. karena dia mendapatkan ilmu dari Sunan Gunung Jati, waktu masih menjadi seekor cacing tanah, ketika Sunan Gunung Jati Ngulang Ilmu kesaktian di Samudra yang hening.  


Usut punya Usut, Saat ditengah-tengah Samudera hening tujuannya untuk mengulang ilmu, Sampan kecil yang di gunakan Sunan Gunung Jati mengalami kebocoran dengan air yang mancur dengan derasnya yang bisa menenggelamkan sampannya, sontak Sunan Gunung Jati bingung takut terjadi sampan yang digunakannya tenggelam.  Sunan Gunung Jati dengan cekatan mengambil lumpur untuk  menutupi lubang sampan yang bocor, sehingga sampan yang digunakan itu tidak terjadi kebocoran lagi yang bisa menenggelamkannya. 

Usut punya usut, sudah suratan takdir, lumpur yang menutupi lubang sampan yang mengalami kebocoran terdapat seekor cacing tanah. Cacing itulah yang selalu mendengarkan mantra kesaktian Sunan Gunung Jati. 

MISTERI KEBERADAAN KERIS SETAN KOBER

Dalam Kisah Sejarah Gebang Pinatar Bawa Setan Kober Manut atau mengabdi kepada Pangeran Sutajaya karena tidak bisa menandingi kesaktiannya.  

Karena dalam Sumpahnya Setan Kober berkata “barang siapa yang bisa menaklukannya dia akan mengabdi sepanjang hidupnya sampai kapanpun” setelah Setan Kober tidak bisa menandingi kesaktian Pangeran Sutajaya akhirnya Setan Kober Mengabdi dengan berubah wujud menjadi sebuah Pusaka berupa sebuah Keris yang dinamakan Keris Setan Kober. 

Setelah Setan Kober menjadi sesosok Pusaka Keris.  Pangeran Sutajaya pada akhirnya diberikan kepada Raja Cirebon yang waktu itu di pegang Oleh Sunan Gunung Jati untuk sebuah kenang-kenangan atau Mas Kawin, dan sebaliknya Sunan Gunung Jati Memberikan Sebuah Bedug Mesjid Sang Cipta Rasa untuk di tukerkan dengan Bedug Mesjid di Daerah Gebang.

Pertukaran itu dikarnakan Pangeran Sutajaya Kawin Batin dengan Seorang Ratu Cirebon yang bernama Pakung Wati. 

Jadi dalam cerita keberadaan Keris Setan Kober yang sejati ada di keraton Cirebon. 

Sebuah Versi Sejarah Gebang Pinatar..

BOM NUKLIR SUDAH DIMILIKI SEJAK JAMAN WAYANG

Dalam Kisah Prabu Karna

Dalam kisah Prabu Karna disebutkan bahwa Prabu Karna anak pertama dari Kunti hasil kekawinan dari Cahaya Sang Surya,. Prabu Karna Ayahnya yang bernama Dewa Surya / Matahari yang lahir dari Telinga Ibunya Kunti dan juga Ibunya bagi Pendawa. Prabu Karna dengan tidak sengaja memiliki Senjata Konta Wijaya Danu / Kunta Wijaya Danu yang didapat dari  Dewa Bayu yang diperintahkan Betara Guru, yang seharusnya buat Arjuna.

Usut punya usut, kisah Dewa Bayu terjadi salah memberikan senjata Konta dikarnakan, disaat bersamaan Arjuna dan Karna bertapa meminta ke para Dewa agar diberikan senjata yang dahsyat untuk perang Bratayuda kelak. Karena Prabu Karna yang sangat mirip dengan  Arjuna. Sampai-sampai Dewa Bayu yang diperintahkan Betara Guru memberikan senjat konta, sulit untuk membedakannya, jadi yang seharusnya diberikan kepada Arjuna malah diberikan Prabu Karna.


Prabu Karna dan Senjata Konta Wijaya Danu 

Saturday 14 September 2013

PANGERAN CAKRA BUANA JADI ANAK ANGKAT PRABU SILIWANGI

Mbah Kuwu Cirebon atau bisa disebut dalam nama lain yang sudah kita kenal dengan dengan sebutan,
Pangeran Cakra Buana
Ki Kuwu Walang Sungsang
Ki Kuwu Maringan
Ki Kuwu Wungkuk
Ki Buyut Sangkan


INI CERITA VERSI GEBANG PINATAR
Prabu Siliwangi dan Istrinya Subang Larang memanjatkan doa kepada Dewata agar perkawinannya segera mendapatkan keturunan. Sebab sudah sekian lama belum juga mendapatkan keturunan.

Alih-alih setelah memanjatkan doa kepada Dewata tidak berapa lama Istri Prabu Siliwangi akhirnya mengandung seorang anak. Betapa bahagianya Prabu Siliwangi dan Istrinya Subang Larang akhirnya mengandung, Sampai berita bahagianya terdengar ke seluruh Rakyat Pajajaran saat itu.

Yang namanya orang sedang mengandung itu sama dengan orang mengandung saat ini, Subang Larang sebagai seorang calon ibu ngidam hati menjangan.

Subang Larang akhrinya menemui suaminya bahwa dia ingin sekali memakan hati menjangan dari buruan tangan suaminya Prabu Siliwangi.