Usut punya usut, Sebab Ilmu Kesaktian Siti Jenar sama persis dengan ilmu yang dipunyai oleh Sunan Gunung Jati. karena dia mendapatkan ilmu dari Sunan Gunung Jati, waktu masih menjadi seekor cacing tanah, ketika Sunan Gunung Jati Ngulang Ilmu kesaktian di Samudra yang hening.
Usut punya Usut, Saat ditengah-tengah Samudera hening tujuannya untuk mengulang ilmu, Sampan kecil yang di gunakan Sunan
Gunung Jati mengalami kebocoran dengan air yang mancur dengan derasnya yang bisa menenggelamkan sampannya, sontak Sunan Gunung Jati bingung takut terjadi sampan yang digunakannya tenggelam. Sunan Gunung Jati dengan cekatan mengambil lumpur untuk menutupi lubang sampan yang bocor, sehingga sampan yang digunakan itu tidak terjadi kebocoran lagi yang bisa menenggelamkannya.
Usut punya usut, sudah suratan takdir, lumpur yang menutupi lubang sampan yang mengalami kebocoran terdapat seekor cacing tanah. Cacing itulah yang selalu mendengarkan mantra kesaktian Sunan Gunung Jati.
Usut punya usut, setelah Sunan Gunung Jati selesai mengulang ilmu kesaktian, tiba-tiba cacing yang berada dilumpur, melesat dan berubah menjadi Manusia yang kita kenal dengan nama "Syeh Siti Jenar", maka dari situ Siti Jenar tidak bisa dikalahkan oleh para Wali sekalipun selain Sunan Gunung Jati. Itupun Sunan Gunung Jati tidak melawan karena ulahnya sendiri Siti Jenar akhirnya tertusuk Pusaka yang dimiliki Sunan Gunung Jati.
Konon bahkan menangkapun para Wali tidak ada yang mampu. yang bisa menangkap hanya Pangeran Sutajaya Gebang.
Usut punya Usut, dalam kisahnya Sunan Gunung Jati memerintahkan kepada para utusan prajurit untuk memanggil Syeh Siti Jenar atau bisa disebut Syeh Lemah Abang. Sebab Syeh Siti Jenar pada waktu itu sudah meresahkan masyarakat di pulau jawa khususnya, dalam kabar yang menyebar bahwa Syeh Siti Jenar mengaku dirinya sendiri adalah Gusti Allah.
Usut punya usut, Dengan adanya perintah Sunan Gunung Jati para utusan prajurit diperintahkan untuk memanggil Syeh Siti Jenar. Setelah para utusan Prajurit tiba di kediaman Siti Jenar para utusan Prajurit memanggil Syeh Siti Jenar dalam percakapan seperti dibawah ini.,
Prajurti : Wahai Syeh Siti Jenar, Utusan ini diperintahkan Sunan Gunung Jati untuk memanggil'mu ke Istana Cirebon untuk menghadap Raja.
Syeh Siti Jenar : siapa yang Anda cari Syeh Siti Jenar.."Siti Jenar tidak mengakui dirinya"
Prajurit : Bukannya engkau yang bernama wahai Syeh Siti Jenar
Syeh Siti Jenar : Kalu kau mencari Syeh Siti Jenar kau salah alamat, disini tidak ada yang nama yang kau cari "Syeh Siti Jenar" tetapi disini cuma ada yang namanya Syeh Lemah Abang.
Akhirnya para prajurit utusan Sunan Gunung Jati kembali menghadap lagi ke Istana Raja Cirebon.
Prajurit : Wahai Sang Raja, Siti Jenar tidak mengakuinya bahwa dia bernama Syeh Siti Jenar.
Sunan Gunung Jati : Beliau berkata apa wahai sang prajurit utusanku
Prajurit : Dia berkata disini hanya ada yang bernama Syeh Lemah Abang
Raja Cirebon : wahai prajurit'ku kembalilah ke sana dan bilang kalau engkau tidak mencari Siti Jenar melainkan Syeh lemah abang..
dengan sigap para Prajurit Berangkat menuju kediaman Syeh Siti Jenar untuk menemui Siti Jenar. setibanya di Siti Jenar prajurit berkata.
Prajurit : Wahai Syeh Lemah Abang, Utusan ini diperintahkan Raja Cirebon untuk memanggil'mu ke Istana.
Siti Jenar : Kalau kau mencari Syeh Lemah Abang kau salah alamat, disini tidak ada yang nama yang kau cari "Syeh Lemah Abang" tetapi disini cuma ada yang namanya Gusti Allah
Para Prajurit akhrinya kembali lagi untuk menghadap Sunan Gunung Jati.
Prajurit : Wahai Raja, dia tidak mengakuinya dirinya Syeh Lemah Abang.
Sunan Gunung Jati : Wahai Prajurit'ku apa balasan dari Syeh Siti Jenar
Prajurit : Dia mengatakan bahwa dirinya adalah Gusti Allah
Sunan Gunung Jati : Wahai Prajuritu kembalilah ke tempat kediaman Gusti Allah. dan katakan apa yang beliau ingin kan dengan sebutan Gusti Allah.
Prajurit akhirnya kembali menemui Siti Jenar untuk ketiga kalinya. setibanya di kediaman Syeh Siti Jenar
Prajurit : Wahai kau yang mengaku Gusti Allah aku diperintahkan Sunan Gunung Jati bahwa engkau harus segera menghadap.
Setelah para Prajurit utusan Sunan Gunung Jati menyebutkan nama dengan sebutan Gusti Allah, akhirnya Syeh Siti Jenar mau menghadap ke Istana Sunan Gunung Jati untuk menemui Sunan Gunung Jati
Singkat Cerita
Usut punya usut, Sebelum Syeh Siti Jenar memasuki ke area Istana Sunan Gunung Jati, Syeh Siti Jenar melihat Sunan Gunung Jati memegang keris pusaka Keris yang sering dinamakan "Keris Si Garis" Karena merasa bersalah dan berprasangka buruk takut Sunan Gunung Jati mau membunuhnya, dengan Pusaka Keris yang di pegang. Syeh Siti Jenar dengan kesaktiannya menabrakan dirinya ke Keris yang di pegang oleh Sunan Gunung Jati bermaksud untuk merebutnya dari tangan Sunan Gunung Jati.
Usut punya usut, Ternyata bukannya merebut tetapi Syeh Siti Jenar malah tertusuk Pusaka Keris yang di pegang Sunan Gunung Jati, sampai-sampai menimbulkan sura keras seperti petir yang menyambar-nyambar dan juga mengeluarkan asap dari Pusaka Keris Si Garis. Al hasil keduanya ; Terpental antara Sunan Gunung Jati dan Siti Jenar.
Usut punya usut, Mungkin sudah suratan takdir Gusti Allah Yang Maha Kuasa. Sunan Gunung Jati sadar terbangun dan masih bisa bernafas, tetapi engga dengan Syeh Siti Jenar yang tergeletak tidak berdaya.
Bukan bermaksud mengejeknya Sunan Gunung Jati berkata : Wahai engkau yang Mengaku Gusti Allah tidak seharusnya gugur dalam bentuk manusia seperti manusia pada umumnya, bukannya engkau mengaku Gusti Allah. Mungkin ucapan Sunan Gunung Jati tedengar oleh Syeh Lemah Abang yang tergletak tidak berdaya tiba-tiba Syeh Siti Jenar berubah bentuk sepucuk bunga melati. dan seterusnya berubah-ubah setelah Sunan Gunung Jati terus-menerus mengatakan dengan perkataan yang sedikit menyinggung Syeh lemah Abang.
Usut punya usut, Setelah Syeh Siti Jenar menghilang disebabkan perkataan Sunan Gunung Jati. dia berpesan suara tanpa rupa “Wahai kau Sunan Gunung Jati suatu saat anak cucumu baka menemui apa yang aku rasakan, kesengsaraan, saling fitnah, saling bunuh, dll".
Inilah hanya sebuah cerita yang berkembang di desa gebang
No comments:
Post a Comment