Laman

Wednesday, 18 September 2013

KEMATIAN PANGERAN LOSARI

Kematian Pangeran Losari
Dikisahkan bahwa Pangeran Losari yang tinggal disebelah Timur Kota Cirebon yang sekarang ini jadi perbatasam antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Konon kematiannya dipenggal karena ucapannya sendiri atas laporan yang tidak benar terjadi saat melihat bahwa disebelah Timur Kota Cirebon, ada sebuah keraton yang dinamakan keraton Gebang yang begitu megah yang diperintahkan oleh Pangeran Sutajaya Pegebangan.


Dengan tergesa-gesa Pangeran Losari melaporkan apa yang ia lihat bahwa kemunculan Keraton Gebang sangat mengejutkan dirinya dan hal ini disampaikan ke Raja Cirebon yang saat itu dipegang oleh Sunan Gunung Jati.

Yang konon dalam percakapan SGJ (Sunan Gunung Jati) dan PL (Pangeran Losari)

SGJ : Rayi, ada apa gerangan kau begitu panik sampai-sampai kau seperti orang yang dikejar musuh.

PL : Maaf rakanda hamba ada kabar yang mungkin kalo raka mendengar akan sulit dipercaya apa yang hamba liat tentang laporan yang hamba akan paparkan.

SGJ : paparkanlah kalo memang itu kabar penting tidak usah kau takut.

PL : Raka, hamba melihat bahwa menantu kanda Pangeran Sutajaya Pegebangan memiliki keraton yang kalo dibandingkan dengan keraton raka tidak ada apa-apanya.

SGJ : SGJ pun menanyakan apa yang kau ucapkan benar terjadi rayi.

PL : hamba berani bersumpah atas apa yang hamba liat memang benar-benar terjadi. Dan apabila apa yang hamba liat tidak benar-benar terjadi, hamba memberanikan diri untuk dipenggal kepala hamba jika hamba berbohong.

SGJ : Ya sudah kalo memang itu tanggung jawabmu sebagai seorang Pangeran yang apa rayi ucapkan haru benar-benar dipertanggung jawabkan.

Tidak berapa lama atas perbincangan antara SGJ dan PL. SGJ bersama rombongan memutuskan untuk bergegas mengunjungi keraton Gebang yang konon begitu megah.

Apa yang PL ucapkan sudah suratan takdir Gusti Yang Maha Kuasa apa yang PL ucapkan tidak ada benar-benar terjadi setelah SGJ berkunjung untuk melihat Keraton Gebang, keraton gebang seakan-akan lenyap dari pandangan SGJ yang ingin sekali melihatnya.

Dengan rasa tanggung jawab sebagai kesatria PL akhirnya dipenggal, karena sumpahnya cuma hal spele PL berani bersumpah untuk dipenggal.

Mungkin dalam cerita di atas kita ambil filosofi dari cerita ini, jadi kita sebagai manusia biasa jangan sekali-kali bersumpah untuk hal-hal kecil atau hal-hal spele yang bisa merugikan diri-sendiri.

Ini hanya versi cerita yang nerkembang di Desa Gebang sebalah timur cirebon







No comments:

Post a Comment